Nama : Yurieka Kurniyati
Kelas : 1EB08
NPM : 27211688
Mengenai pembiayaan
sector mikro berguna untuk membahas aktivitas ekonomi secara keseluruhan.
Tujuannya untuk menganalisis pasar beserta
mekanismenya yang membentuk harga relatif kepada produk dan jasa, dan alokasi
dari sumber terbatas di antara banyak penggunaan alternatif.
Pembiayaan corporate merupakan badan usaha yang
melaksanakan kegiatan usaha dari lembaga pembiayaan. Tujuannya untuk mendapatkan keuntungan & memaksimumkan
kekayaan pemilik. Perusahaan Pembiayaan dapat
didirikan oleh:
1. Warga negara Indonesia dan badan hukum
Indonesia
2. Badan usaha asing dan warga negara Indonesia
dan badan hukum
Indonesia (usaha patungan).
Di Indonesia, Pembiayaan corporate pada umumnya mengga-bungkan ketiga bidang
usaha: sewa guna usaha, anjak piutang, dan kartu kredit, menjadi satu
perusahaan. Pembiayaan corporate yang umumnya berusaha pada lebih dari satu
jenis usaha pembiayaan sering disebut dengan perusahaan multifinance.
Dari ke-dua pembiayaan tersebut yang lebih
menguntungkan adalah Pembiayaan Sektor Mikro, karena sebagian besar masyarakat Indonesia
adalah pelaku usaha mikro, kalau kita bisa meningkatkan performance mereka. Mereka
dapat keuntungan, secara tidak langsung kita ikut meningkatkan perekonomian Indonesia.
Karena efek multiplayernya lebih cepat dibandingkan dengan memberi pembiayaan
kepada sector besar. Misalnya kita punya dana RP 1 miliar dan kita melakukan
pembiayaan sebesar satu juta perorang, berarti ada seribu orang yang bisa kita
bantu. Pengalaman dari krisis bangsa Indonesia yang berhasil bertahan bahkan
tumbuh dengan baik adalah Sektor Mikro. Mereka mempunyai daya tahan yang lebih
baik dan mempunyai daya adaptasi yang lebih cepat. Berbeda dengan pembiayaan
corporate yang mempunyai banyak resiko, Sebagaimana
diketahui, perusahaan pembiayaan bukan merupakan lembaga intermediari yang
dapat menghimpun dana dari masyarakat secara langsung, sehingga perusahaan
pembiayaan mendapatkan dana sebagai sumber pembiayaannya dari pinjaman bank dan
lembaga keuangan, maupun dari penerbitan surat berharga seperti obligasi. Dalam
hal pendanaan yang disalurkan kepada konsumen, perusahaan pembiayaan memiliki
dua kemungkinan resiko yang timbul dari penyaluran kredit kepada konsumen.
Kemungkinan resiko yang paling sering terjadi pada sistem pembelian secara
kredit, adalah pelunasan hutang lebih awal (prepayment) atau konsumen gagal
bayar (default) . Kedua hal ini menyebabkan arus kas (cash flow)
pengembalian pinjaman tidak sesuai perjanjian. Bila terjadi pelunasan lebih awal
(prepayment) maka perusahaan pembiayaan akan menanggung biaya pinjaman (bunga)
sementara kredit yang disalurkan dilunasi sebelum jangka waktu kreditnya
berakhir, sehingga ada dana yang tidak terpakai (idle) dimana bunga pinjaman
kepada pihak lainnya terus berjalan sehingga tidak berdampak baik juga terhadap
perusahaan pembiayaan.
Tantangan yang Timbul dari Kedua Pembiayaan
Tantangannya juga beragam dari kedua pembiayaan tersebut. Mungkin tantangan dari Pembiayaan Sektor Mikro itu seperti tantangan yang dirasakan oleh masyarakat yang ingin mendapatkan hasil yang baik dan berusaha, berinovasi agar mendapat keuntungan yang lebih besar dan dapat dirasakan oleh Negara.
Sedangkan Pembiayaan Corporate tantangannya mungkin lebih besar karena Pembiayaan Corporate juga memiliki resiko dalam pelaksanaanya.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar