Kelas : 1EB08
NPM : 27211688
Salah satu masalah yang
cukup besar dalam suatu Negara adalah masalah kemiskinan. Kemiskinan merupakan
masalah kompleks yang di hadapi oleh seluruh pemerintahan yang ada di dunia
ini. Ia di pengaruhi oleh beberapa faktor yang saling berkaitan antara satu
dengan yang lainnya. Faktor tersebut antara lain tingkat pendapatan,
pendidikan, kesehatan, akses barang dan jasa, lokasi geografis, gender dan
kondisi lingkungan. Kemiskinan merupakan kondisi dimana seseorang tidak dapat
memenuhi kebutuhan dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih
bermartabat. Oleh karena itu, kemiskinan wajib untuk ditanggulangi, sebab jika
tidak tertanggulangi akan dapat mengganggu pembanguan nasional.
Secara umum kemiskinan lazim
didifinisikan sebagai kondisi dimana seseorang tidak dapat memenuhi kebutuhan
dasarnya dalam rangka menuju kehidupan yang lebih bermartabat. Kemiskinan merupakan
masalah kompleks yang dipengaruhi oleh berbagai faktor yang saling berkaitan
antara lain tingkat pendapatan, kesehatan, pendidikan, akses terhadap barang
dan jasa, lokasi geografis, gender dan kondisi lingkungan.
Definisi beranjak dari pendekatan berbasis hak yang menyatakan bahwa masyarakat miskin mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau kelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Hak-hak dasar yang diakui secara umum adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hal-hal untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik baik perempuan maupun laki-laki.
Definisi beranjak dari pendekatan berbasis hak yang menyatakan bahwa masyarakat miskin mempunyai hak-hak dasar yang sama dengan anggota masyarakat lainnya. Kemiskinan tidak lagi dipahami hanya sebatas ketidakmampuan ekonomi, tetapi juga kegagalan memenuhi hak-hak dasar dan perbedaan perlakuan bagi seseorang atau kelompok orang dalam menjalani kehidupan secara bermartabat.
Hak-hak dasar yang diakui secara umum adalah terpenuhinya kebutuhan pangan, kesehatan, pendidikan, pekerjaan, perumahan, air bersih, pertanahan dan lingkungan hidup, rasa aman dari perlakuan atau ancaman tindak kekerasan dan hal-hal untuk berpartisipasi dalam kehidupan sosial politik baik perempuan maupun laki-laki.
Parameter yang lazim
digunakan para analis dalam menetapkan jumlah kemiskinan adalah lebih cenderung
pada pendekatan pemenuhan kebutuhan pokok. Dari hal ini, seseorang dikatakan
miskin manakala dalam pemenuhan kebutuhan pokoknya yakni makanan, asupan
kalorinya minimal 2.100 kkal/hari per kapita. Selain dengan pendekatan asupan
kalori, kemiskinan juga diukur dengan menambahkan parameter pemenuhan kebutuhan
pokok/dasar non makanan yang meliputi pendidikan, sandang dan hal-hal yang
dikemukakan di atas.
Penyebab kemiskinan. Permasalahan masih besarnya
penduduk miskin di Indonesia disebabkan oleh beberapa hal yang antara lain,
Pertama, pemerataan pembangunan belum menyebar secara merata terutama di daerah
perdesaan. Penduduk miskin di daerah perdesaan pada tahun 2006 diperkirakan
lebih tinggi dari penduduk miskin di daerah perkotaan. Kesempatan berusaha di
daerah perdesaan dan perkotaan belum dapat mendorong penciptaan pendapatan bagi
masyarakat terutama bagi rumah tangga miskin. Masih tingginya pengangguran
terbuka di daerah perdesaan dibandingkan dengan di daerah perkotaan menyebabkan
kurangnya sumber pendapatan bagi masyarakat miskin terutama di daerah
perdesaan. Sementara itu masyarakat miskin yang banyak menggantungkan hidupnya
pada usaha mikro masih mengalami keterbatasan dalam memperoleh akses permodalan
dan sangat rendah produktivitasnya.
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin
Kedua, masyarakat miskin belum mampu menjangkau pelayanan dan fasilitas dasar seperti pendidikan, kesehatan, air minum dan sanitasi, serta transportasi. Gizi buruk masih terjadi di lapisan masyarakat miskin. Hal ini disebabkan terutama oleh cakupan perlindungan sosial bagi masyarakat miskin yang belum memadai. Bantuan sosial kepada masyarakat miskin, pelayanan bantuan kepada masyarakat rentan (seperti penyandang cacat, lanjut usia, dan yatim-piatu), dan cakupan jaminan sosial bagi rumah tangga miskin masih jauh dari memadai. Prasarana dan sarana transportasi di daerah terisolir masih kurang mencukupi untuk mendukung penciptaan kegiatan ekonomi produktif bagi masyarakat miskin.
Ketiga, harga bahan pokok terutama beras cenderung berfluktuasi sehingga mempengaruhi daya beli masyarakat miskin
Berikut ini adalah upaya
pemerintah untuk mengatasi atau menanggulangi masalah kemiskinian :
1.
Menjaga stabilitas harga bahan kebutuhan
pokok. Program ini bertujuan menjamin daya beli masyarakat miskin/keluarga
miskin untuk memenuhi kebutuhan pokok terutama beras dan kebutuhan pokok utama
selain beras.
2.
Mendorong pertumbuhan yang berpihak pada
rakyat miskin. Program ini bertujuan mendorong terciptanya dan terfasilitasinya
kesempatan berusaha yang lebih luas dan berkualitas bagi masyarakat/keluarga
miskin.
3.
Menyempurnakan dan memperluas cakupan
program pembangunan berbasis masyarakat. Program ini bertujuan untuk
meningkatkan sinergi dan optimalisasi pemberdayaan masyarakat di kawasan
perdesaan dan perkotaan serta memperkuat penyediaan dukungan pengembangan
kesempatan berusaha bagi penduduk miskin.
4.
Meningkatkan akses masyarakat miskin
kepada pelayanan dasar. Program ini bertujuan untuk meningkatkan akses penduduk
miskin memenuhi kebutuhan pendidikan, kesehatan, dan prasarana dasar.
5.
Membangun dan menyempurnakan sistem
perlindungan sosial bagi masyarakat miskin. Fokus ini bertujuan melindungi
penduduk miskin dari kemungkinan ketidakmampuan menghadapi guncangan sosial dan
ekonomi.
6.
Menciptakan lapangan kerja, yang mampu
menyerap banyak tenaga kerja sehingga mengurangi pengangguran. Karena pengangguran
adalah salah satu sumber penyebab kemiskinan terbesar di Indonesia.
7.
Menghapus korupsi. Sebab, korupsi adalah
salah satu penyebab layanan masyarakat tidak berjalan sebagaimana mestinya. Hal
inilah yang menjadikan masyarakat tidak bisa menikmati hak mereka sebagai warga
Negara sebagaimana mestinya.
8.
Menggalakkan program zakat. Di
Indonesia, islam adalah agama mayoritas, Dan dalam islam ajaran zakat
diperkenalkan sebagai media untuk menumbuhkan pemerataan kesejahteraan di antara
masyarakat dan mengurangi kesenjangan kaya-miskin. Potensi zakat di Indonesia,
di tengarai mencapai angka 1 trilliun setiap tahunnya. Dan jika bisa dikelola
dengan baik, akan menjadi potensi besar bagi terciptanya kesejahteraan
masyarakat.
Sumber
: 1. Bramantyo Djohanputro,
Prinsip-Prinsip Ekonomi Makro, (Jakarta: PPM, 2006)
2. Bank Indonesia, Tinjauan Kebijakan
Moneter: Ekonomi, Moneter, dan Perbankan (TKM), Maret 2008
Tidak ada komentar:
Posting Komentar