EKSTRAKULIKULER KEROHANIAN ISLAM (ROHIS)
1. Pengertian Ekstrakurikuler
Ekstrakurikuler adalah wahana pengembangan pribadi peserta didik
melalui berbagai aktivitas baik yang terkait langsung dengan materi
kurikulum, sebuah bagian yang tak terpisahkan dari kelembagaan sekolah.
(Freehesting net)
Sedangkan menurut kamus besar bahasa indonesia Ekstrakurikuler adalah
sesuatu kegiatan yang berada diluar program yang tertulis di dalam
kurikulum seperti latihan kepemimpinan dan pembinaan siswa. (Alwi, 2005:
291)
Jadi dapat disimpulkan bahwa kegiatan ekstrakurikuler mencakup semua
kegiatan di sekolah yang tidak diatur dalam kurikulum. Sebagian dari
kegiatan ekstrakurikuler dikoordinir dan dilaksanakan oleh Organisasi
Siswa Intra Sekolah (OSIS).
2. Ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS)
Ekstrakurikuler ROHIS adalah sekumpulan orang-orang atau kelompok
orang atau wadah tertentu dan untuk mencapai tujuan atau cita-cita yang
sama dalam badan kerohanian, sehingga manusia yang tergabung di dalamnya
dapat mengembangkan diri berdasarkan konsep nilai-nilai keislaman dan
mendapatkan siraman kerohanian.
Salah satu contoh pergerakan yang dilakukan ekstrakurikuler ROHIS
menyeru kepada kebaikan dan mencegah kepada kejahatan, sebagaimana
firman Allah SWT dalam QS Ali Imran ayat 110
Kamu adalah umat yang terbaik yang dilahirkan untuk manusia, menyuruh
kepada yang ma'ruf, dan mencegah dari yang munkar, dan beriman kepada
Allah. sekiranya ahli Kitab beriman, tentulah itu lebih baik bagi
mereka, di antara mereka ada yang beriman, dan kebanyakan mereka adalah
orang-orang yang fasik.
Sebagian salah satu media atau wadah dalam mencegah perbuatan yang
mungkar dan menyuruh kepada hal yang kebaikan dalam perealisasian dan
pengaplikasiannya. Dalam gerak langkah hidup terutama di lingkungan
sekolah maka terbentuklah ekstrakurikuler Rohani Islam (ROHIS) di SMAN 7
Kota Bengkulu yang khusus bergerak di bidang keagamaan, dimana hal-hal
tersebut dapat berfungsi sebagai katalisator yang mampu menciptakan
suatu suasana yang kondusif kehidupan agamis dilingkungan sekolah
sehingga tercipta insan yang bertaqwa dengan tetap memegang teguh
norma-norma agama terutama pada era yang sudah mengglobal seperti zaman
sekarang ini yang merupakan suatu tantangan bagi Rohis, suasana yang
lebih maju tak jarang menjerumuskan seseorang melakukan hal-hal yang
bertentangan dengan norma-norma agama.
Pada awal berdirinya ekstrakurikuler Rohis ini dipelopori oleh
beberapa orang siswa yang kritis dengan melihat tantangan era
globalisasi yang serba modern dan kebudayaan yang semakin kesulitan
untuk difilter tidak hanya akhlak tetapi juga pengetahuan tentang agama
Islam yang semakin kurang terpelihara dengan baik, para remaja seraya
alergi untuk gabung ketempat-tempat yang berbasis agama karena pemikiran
mereka pengajian-pengajian hanya menghabiskan waktu, menjenuhkan dan
tidak dikatakan anak gaul, hal tersebutlah yang sangat memberatkan
remaja untuk eksis di organisasi keislaman tersebut karena yang mereka
banggakan adalah identitas diri terhadap gemerlapnya dunia.
Dengan beberapa siswa mengadakan kerja sama dengan kepala sekolah dan
para dewan guru di bidang agama maka terbentuklah ekstrakurikuler Rohis
dengan beberapa pengurus dibawah tanggung jawab kepala sekolah SMAN 7
Kota Bengkulu sebagai suatu wadah keagamaan yang bergerak secara
independen dimana wadah tersebut dikelola dan dikembangkan oleh siswa
serta pembinarohis itu sendiri sehingga secara struktural dan
operasionalnya sudah dapat dikatakan sebagai suatu lembaga yang
mempunyai kepengurusan, tujuan atau maksud yang hendak dicapai secara
jelas.
Pada dasarnya penyelenggaraan kegiatan ekstra kurikuler dalam bidang
proses belajar mengajar di sekolah ditujukan untuk menggali dan dapat
memberi motivasi siswa di dalam bidang tertentu. Karena itu aktivitas
ekstra kurikuler harus disesuaikan dengan bakat dan hobi, serta kondisi
siswa sehingga melalui ekstra kurikuler siswa dapat memperjelas
identitas dirinya sendiri.
Kegiatan inipun harus ditujukan untuk membangkitkan semangat, dinamika
dan optimisme siswa sehingga mereka mampu untuk mencintai sekolahnya
dan menyadari posisinya di tengah-tengah masyarakat. Hal lain yang bisa
diperoleh siswa di dalam kegiatan ekstra kurikuler adalah pemenuhan
terhadap kebutuhan psikologis siswa, baik itu merupakan suatu
penghargaan terhadap kegiatannya, permainannya dan kegembiraannya atau
bisa saja bahwa kegiatan ekstra kurikuler tersebut adalah sebagai
motivasi atau memberikan kesempatan kepada siswa untuk melepaskan
kejenuhan siswa terhadap kegiatan belajar secara formal, berjuang dengan
sungguh-sungguh agar dapat berprestasi yang gemilang.
Salah satu hal yang dapat menunjang prestasi tersebut melalui kegiatan
ekstrakurikuler yang biasannya disusun bersamaan dengan penyusunan
kisi-kisi kurikulum dan materi pelajaran. Aplikasi kegiatan
ekstrakurikuler cenderung kurang menunjukkan hubungan signifikansi
dengan tujuan-tujuan yang tertera di dalam kurikulum, akibatnya siswa
kurang menunjukkan sering kali menganggap bahwa kegiatan ekstra
kurikuler merupakan hanya sebuah wadah atau tempat bagi mereka untuk
bersenang-senang, bergembira mendapatkan keuntungan atau suatu tempat
bagi mereka atau siswa untuk mendapatkan keuntungan atau kemenangan.
Tidak terlepas pula di sekolah menengah atas Negeri 7 di kota bengkulu
terdapat kegiatan ekstra kurikuler yang dinamakan Rohani Islam (ROHIS)
SMAN 7 Bengkulu. Di dalam proses kegiatan ekstrakurikuler ini, yang
dilembagakan di bentuk menjadi suatu organisasi yang mempunyai suatu
badan pengurusnya, proses suatu kegiatan dalam jangka waktu yang telah
ditentukan.
Organisasi kerohanian Islam yang terbentuk di sekolah menengah negeri
(SMAN) 7 Bengkulu merupakan salah satu kegiatan ekstra kurikuler yang
dapat dikatakan dalam suatu organisasi kerohanian Islam. Kegiatan ini
bergerak di bidang pengembangan potensi siswa didalam memahami,
mendalami nilai-nilai Agama Islam. Organisasi ini di bawah naungan
kepala sekolah selaku penanggung jawab.
Dalam pelaksanaan kegiatan sehari-hari atau operasionalnya
dilaksanakan oleh OSIS yang bekerja sama dengan guru, siswa dan pemberi
materi. Di mana setiap komponen tersebut mempunyai peran-peran
terpenting sendiri demi terlaksananya semua program dan untuk
menunjukkan kemajuan setiap intelektual siswa itu sendiri.
3. Tujuan, Visi da Misi ROHIS
a. Tujuan
Tujuan sangat penting karena memberi arah aktivitas yang dilakukan.
Tujuan ROHIS tidak hanya berorientasi duniawi tetapi juga ukhrawi.
Statement tujuan dinafasi nilai-nilai Islam, misalnya :
“Terbinanya pelajar yang beriman, berilmu dan beramal shalih dalam
rangka mengabdi kepada Allah untuk memperoleh keridlaan-Nya “.
b. Visi
Visi memberi gambaran di masa depan. Visi diharapkan dapat menjadi
bagian cita-cita yang akan direalisasikan. Visi ROHIS perlu dinyatakan
secara jelas, mudah dipahami dan realistis, misalnya:
“Insya Allah, menjadi organisasi da’wah di sekolah yang handal, kreatif
dan bermanfaat bagi pelajar”.
c.Misi
Misi merupakan jalan yang harus ditempuh dalam mencapai tujuan.Contoh
misi rohis adalah:
1) Meningkatkan keimanan dan ketaqwaan siswa.
2) Menyimpan, membuat dan mempublikasikan informasi Da’wah Islam.
3) Menyelenggarakan pelayanan, pengkajian dan pelatihan Da’wah Islam
yang berkualitas untuksiswa.
4) Menambah khazanah wawasan tentang Agama Islam.
http://immasjid.com/cetak.php?id=749
Oleh Riyanti, Mahasiswi STAIN Bengkulu
Tidak ada komentar:
Posting Komentar